Islam Rahmatan Lil 'Alamin || BLC Telkom Klaten


 

A. PENDAHULUAN
    a. Pengertian

    Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang mengajarkan dan menyebarkan budaya, kedamaian dan kasih sayang dan kelembutan kepada seluruh alam semesta, memberi petunjuk dan hidayah kepada mereka di seluruh dunia, melewati batas-batas kesukuan, kebangsaan, Negara dan geografis.


    b. Latar Belakang Masalah

    Sedari awal Islam mengajarkan kepada pemeluknya perihal pentingnya menjalin hubungan yang ramah dalam bingkai toleransi antarumat beragama. Hal ini tidak lain selain sebagai bukti bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw merupakan ajaran rahmat bagi alam semesta.


B. MAKSUD DAN TUJUAN

    Berdiskusi agar menjadi umat Islam Rahmatan Lil 'Alamin dan dapat memberi manfaat oleh sesama makhluk hidup.


C. BATASAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

    Berdiskusi Islam Rahmatan Lil 'Alamin


D. TARGET DAN HASIL YANG DIHARAPKAN

    Agar dapat memberi manfaat kepada sesama makhluk hidup dan toleransi terhadap orang beda agama, ras dan suku.


E. ALAT DAN BAHAN

  • Laptop
  • Internet
  • Islam Rahmatan Lil 'Alamin.pdf

 

F. TARGET WAKTU

    4 Jam (12.00-16.00 WIB)


G. TAHAPAN PELAKSANAAN

  • Berdiskusi

    Salah satu keunggulan Islam dibanding dengan agama lain ( agama selain Islam ) adalah sifat dan karakter nya yang Rahmatan Lil Alamin. Islam adalah agama dan syari'at untuk seluruh manusia, seluruh alam, dan untuk seluruh Jin.

    Makna Rahmatan Lil Alamin selain bahwa Islam bersifat menyeluruh bagi umat manusia di dunia, juga menetapkan bahwa islam adalah agama dan syari'at yang penuh dengan kasih sayang, cinta, persaudaraan, ketentraman, dan kedamaian. Di dalam agama Islam tidak mengajarkan permusuhan kebencian kejahatan, sebaliknya semua ajaran dan syari'at Islam mengajarkan kebaikan, akhlakul karimah, tentunya mencetak manusia agar menuju jalan yang benar, yaitu jalan Allah SWT.

    Oleh karenanya para Ulama telah menetapkan bahwa Syari'at Islam memiliki tujuan yang abadi, seperti akal manusia, akhlakul karimah, budi pekerti, keturunan dan harga dirinya. itulah mengapa Islam disebut dengan agama yang Rahmatan Lil Alamin. Di dalam Alqur'an hampir semua surat dan ayat bicara tentang manusia, asal dan karakternya bahkan kemana akan berakhir kehidupannya. Tidak ada kitab atau buku di dunia yang paling lengkap dalam membahas tentang manusia selain Al Qur'an. Oleh karena itu Islam merupakan agama yang paling mengerti tentang manusia dan paling tinggi derajatnya bagi manusia, baik kehidupan sosial, politik, ekonomi, budaya, dan lain sebagainya.

 

    Hakikat Islam Rahmatan Lil Alamin

    Kalimat ini terdiri dari dua kata, yaitu Rahmatan dan Lil Alamin, Rahmat yang artinya kasih sayang yang diberikan kepada yang di sayangi. Dan Lil Alamin yang merupakan jamak dari kata Alam yang artinya alam-alam ( Alam semesta se isinya ). Beberapa Ulama' telah menafsirkan arti dari Rahmatan Lil Alamin, salah satunya adalah Sayid Qutb di dalam Surat Al-Anbiya : 107, mengatakan bahwa makna Rahmatan Lil Alamin adalah petunjuk bagi semua manusia, mengajak semua manusia kepada petunjuk, tapi kepada mereka yang siap dan mau menerima petunjuk itu, walaupun kasih sayang diberikan oleh Allah SWT kepada orang beriman dan yang tidak beriman.


        Berikut Prinsip-prinsip Islam Rahmatan Lil Alamin :

1. Berperikemanusiaan (al-insaniyah)

    Insaniyah adalah Bahwa di setiap perintah dan larangan dalam syariah Islam pasti sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan manusia nya, Allah tidak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan manusia nya.

2. Mendunia (al-alamiyah)

    Al-alamiyah adalah bahwa syariah bersifat mendunia, artinya tidak mengenal perbedaan meskipun ada berbagai negara, Agama, suku, ras, budaya, bangsa, dan sebagainya.

3. Komperehensif (as-syumul)

    Komperehensif adalah kesuluruhan dalam ajaran syariah Islam, artinya adalah Islam mengajarkan pada seluruh aspek kehidupan, yaitu Dunia dan Akhirat. Karena syariah Islam berasal dan bersumber dari Allah SWT.

4. Realistis (al-waqi'iyah)

    Al-waqi'iyah bermakna bahwa Islam adalah syariah yang mengerti dan memelihara keadaan fitrah dan kodrat manusia sebagai makhluk yang lemah dan terbatas, sehingga Allah memberikan perintah dan larangan itu sesuai dengan kemampuan makhluk nya, karena itu lah ajaran Islam dalam ibadah telah melahirkan hukum-hukum keringanan (rukhshah), dan pemakluman (al-l'fa) kepada manusia ketika tidak mampu melaksanakannya dalam kondisi-kondisi tertentu.

5. Toleransi dan memudahkan (as-samhah dan at-taisir)

    Makna dari as-samhah dan at-taisir hampir sama yaitu kemudahan. Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat menghindari kesulitan umat manusia dalam memahami dan mengimplementasikannya, sehingga tidak ada ranah syariah Islam yang sulit kecuali dimudahkan oleh Allah SWT. Sifat toleran adalah karakter utama Islam. Nabi dan para Sahabat memahami dan mengamalkan syariah Islam dalam posisi toleran dan menerima perbedaan. Beberapa ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, As-Suyuthi dan lainnya menulis dalam sejarah mereka tentang perbedaan pandangan antara sahabat bahkan antara Nabi SAW dan sahabat.

6. Antara Konstanitas dan Fleksibilitas (as-tsawabit dan al-mutaghayirat)

    As-tsawabit adalah ajaran-ajaran pokok akhlak serta hal-hal yang telah diperintahkan dan diharamkan oleh Allah secara pasti, dan tidak menerima ijtihad dan pembaruan.

    Mutaghayirat adalah semua hal yang terkait dengan sarana dan prasarana, metode dan strategi, media dan alat, cara dan teknik selain pokok agama (ushul ad-n), semuanya adalah mutaghayirat yang dapat meyesuaikan tempat dan waktu, fleksibel sesuai dengan kondisi manusia dan lingkungannya.


H. TEMUAN PERMASALAN DAN PENYELESAIANNYA

    -


I. REFERENSI

  • Islam Rahmatan Lil 'Alamin.pdf

Posting Komentar

© AdibAunur. All rights reserved. Distributed by Pixabin